Adab

Adab kepada Kerabat di dalam Minhajul Muslim

Pembaca rahimakumullah, termasuk rangkaian adab kepada sesama makhluk di dalam kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi adalah adab kepada kerabat. Jadi, seorang muslim harus melazimi adab-adab tertentu kepada kerabat (Aqaribu) dan saudara (Dzawir rahim).[1] Apa saja? Berikut ringkasannya. Teruskan membacanya!

Adab kepada Kerabat

Di antara adab kepada kerabat, menurut Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi rahimahullah di dalam Minhajul Muslim adalah sebagai berikut:

يعاملُ خالتهُ معاملةَ أمِّهِ

1 – Bermuamalah dengan Bu Lik/Bu Dhe (Bibi) dari jalur ibu seperti bermuamalah dengan ibu kita sendiri.

يعاملُ عمتهُ معاملةَ أبيه

2 – Bermuamalah dengan Bu Lik/Bu Dhe (Bibi) dari jalur ayah seperti bermuamalah dengan ayah kita sendiri.

برهمَا والإحسانِ إليهمَا

3 – Berbakti dan berbuat baik kepada keduanya (Bu Lik/Bu Dhe dari jalur ayah dan ibu).

يوقِّر كبيرهم

4 – Menghormati yang lebih tua.

ويرحمُ صغيرهم

5 – Menyayangi yang lebih muda.

يعودُ مريضهم

6 – Menjenguk yang sedang sakit.

يواسِي منكوبهم

7 – Menghibur yang sedang mendapat musibah.

يصلهم وإنْ قطعوهُ

8 – Menyambung silaturahim dengan mereka, meskipun mereka memutusnya.

يلينُ لهم وإنْ قسوا معهُ وجارُوا عليهِ

9 – Bersikap lembut kepada mereka, meskipun mereka bersikap keras dan tidak adil kepada kita.

Inilah ringkasan adab kepada kerabat atau saudara dari kitab Minhajul Muslim, karya Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi rahimahullah.

Jika menghendaki mengetahui dalil dan rujukan dari adab-adab di atas, bisa dibaca lebih lanjut di kitab aslinya, Minhajul Muslim, atau di kitab Sahihul Adab Al-Islamiyah yang ditulis oleh salah satu murid Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, yaitu Syaikh Wahid Abdussalam Bali hafizahullah.

Ini kami ringkas dengan hanya mencukupkan diri pada matan adab, agar lebih mudah dipahami oleh para santri setingkat SMP atau SMA. Dengan begitu, mereka diharapkan bisa mudah menghafalnya, memahaminya, serta mengamalkannya. Aamiin

BACA JUGA:  Tahu Orang Tua dalam Kondisi Sepuh dan Lemah tetapi Anak Masuk Neraka

Catatan

[1] Syaikh seolah membedakan antara kerabat (aqarib) dengan saudara (dzawirrahim). Saudara adalah orang yang memiliki hubungan darah daging dengan kita, seperti kakak/adik kandung ayah/ibu kita, juga kakak/adik kandung kita. Jika demikian, kerabat (aqarib) adalah orang-orang seperti suami/istri dari kakak/adik kandung ayah/ibu kita, atau suami/istri dari kakak/adik kandung kita. Meski demikian, ada kalanya dua istrilah tersebut dianggap sama.

Ketika menafsirkan Al-Aqrabun di dalam QS An-Nisa 7, Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi rahimahullah memaknainya dengan:

جمع قريب وهو هنا الوارث بسب أو مصاهرة أو ولاء

Al-Aqrabun adalah bentuk jamak (plural) dari Qarib, yaitu kerabat yang menjadi ahli waris karena sebab-sebab tertentu, atau karena pernikahan, atau karena perwalian.

Karangasem, 11 September 2023

Irfan Nugroho (Staf Pengajar di PPTQ At-Taqwa Sukoharjo

 

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button