Uncategorized

Menutupi Aib Seseorang, atau Membeberkannya?

Oleh Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Rasulullah ﷺ bersabda:

لاَ يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلاَّ سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَة

“Tidaklah seorang hamba menutupi aib hamba lainnya ketika di dunia, melainkan Allah akan menutupi aib hamba tersebut ketika di hari kiamat,” [HR Muslim: 2590].
As-Satru artinya Al-Ikhfa, atau menyamarkan dan menutupi. Kami telah menjelaskan bahwa tidak semua menutupi aib seseorang adalah tindakan yang terpuji dan tidak juga tercela di setiap keadaan.

Menutupi aib seseorang itu ada dua macam:

Pertama, menutupi aib yang terpuji dan merupakan hak bagi seorang muslim yang lurus, yang tidak dikenal sebagai orang yang gemar berbuat kejahatan. Tidak ada padanya keburukan kecuali hanya sedikit.

Maka orang yang seperti ini hendaknya ditutupi aib-aibmu, lalu dinasihati, dan dijelaskan kepadanya bahwa dia telah salah. Inilah menutupi aib yang terpuji.

Kedua, menutupi aib orang yang meremehkan urusan agama dan sering melakukan kejahatan kepada hamba Allah. Maka orang seperti ini jangan ditutupi aibnya, bahkan kita diperintahkan untuk menjelaskan aib orang tersebut kepada orang yang berwenang, sehingga mereka bisa mencegah perbuatannya dan menjadi perhatian bagi yang lainnya.

Menutupi aib itu menyesuaikan ada tidaknya kemaslahatan dalam tindakan tersebut. Jika menutupi aib ada kemaslahatan, maka lebih utama untuk menutupinya. Jika membuka aib ada kemaslahatan, maka lebih utama untuk membukanya. Jika ragu, maka lebih baik untuk menutupnya.

Sumber:
Syarah Riyadhus Shalihin: 3/14-15
=======
الستر يعني الإخفاء، وقد سبق لنا أن الستر ليس محموداً على كل حال، وليس مذموماً على كل حال، فهو نوعان:

النوع الأول: ستر الإنسان الستير، الذي لم تجر منه فاحشة، ولا ينبغي منه عدوان إلانادراً، فهذا ينبغي أن يستر وينصح ويبين له أنه على خطأ، وهذا الستر محمود.
والنوع الثاني: ستر شخص مستهتر متهاون في الأمور معتدٍ على عباد الله شرير، فهذا لايستر؛ بل المشروع أن يبين أمره لولاة الأمر حتى يردعوه عما هو عليه، وحتى يكون نكالاًلغيره.
فالستر يتبع المصالح؛ فإذا كانت المصلحة فيالستر؛ فهو أولى، وإن كانت المصلحة فيالكشف فهو أولى، وإن تردد الإنسان بين هذا وهذا؛ فالستر أولى، والله الموفق.

BACA JUGA:  Hukum Denda dalam Jual Beli Kredit Menurut Islam

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button