Oleh Irfan
Nugroho
KHUTBAH PERTAMA:
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ
Segala puji
bagi Allah
نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
Hanya
kepadanya kita memuji,
meminta pertolong, serta bertaubat dari dosa-dosa kita
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا
Kita berlindung
kepada Allah dari keburukan jiwa dan amalan buruk kita.
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ
فَلاَ مُضِلّ لَهُ
Barang siapa
yang diberi hidayah oleh Allah, niscaya tidak ada akan pernah sesat selamanya
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ
Dan barang
siapa yang dibuat sesat oleh Allah, niscaya tidak akan mendapat petunjuk
selamanya
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ
إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan yang hak untuk diibadahi kecuali Allah, dan aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ
عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا
اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Wahai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan takwa yang
sebenar-benarnya, dan jangan kalian meninggal dunia kecuali kalian dalam
keadaan Islam
يَاأَيّهَا النَاسُ
اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا
زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي
تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Hai sekalian
manusia, bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang
satu Adam Alaihissalam, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya Hawa
Alaihissalam; dan dari mereka Allah memberikan banyak keturunan laki-laki dan
perempuan. Dan bertakwalah kepada Allah, dan jagalah silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ
آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ
فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ
Hai orang-orang yang beriman, sekali lagi bertakwalah kamu kepada Allah
dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu
amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan
Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
…
فَأِنّ أَصْدَقَ
الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ،
Sesungguhnya
sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, Al-Quran
وَخَيْرَ الْهَدْىِ
هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ،
sebaik-baik
petunjuk setelah Al-Quran adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
وَشَرّ اْلأُمُوْرِ
مُحْدَثَاتُهَا،
Dan perbuatan
yang keliru adalah perbuatan yang tidak berlandaskan pada Al-Quran dan
As-Sunnah
وَكُلّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ
Dan setiap
yang tidak berlandaskan pada Al-Quran dan Sunnah adalah perbuatan yang baru di
dalam agama
وَكُلّ بِدْعَةٍ
ضَلاَلَةً،
Dan perbuatan
yang baru di dalam agama itu bisa membawa pelakunya kepada kekeliruan
وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي
النّارِ.
Dan akan
membawa pelakunya kepada api neraka.
Maasyiral muslimin Rakhimatulullah
Bertakwalah kepada Allah. mari bertaubat kepada-Nya dengan meninggalkan
perbuatan dosa menuju kepada taat. dengan mendekat kepada-Nya setelah
sebelumnya jauh.
Sesungguhnya dosa atau maksiat memiliki bahaya dan dampak buruk
yang sangat banyak. Maksiat adalah sebab datangnya musibah, bencana, dan
hukuman.
Salah seorang salaf berkata:
"Ketika saya berbuat dosa, saya bisa melihat dampak buruknya
pada perilaku istri terhadap saya, juga polah unta saya ketika ditunggangi,”
[Ad-daa' Wa Ad-Dawaa'].
Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah berkata:
"Saya bersumpah dengan Nama Allah, dosa itu memiliki dampak
terhadap keamanan, keselamatan, kesejahteraan ekonomi dan hati dari suatu
bangsa," [Atsar Al-Ma'aasi: 12]
Kejelekan dan keburukan yang didapat seseorang di dunia dan
akhirat adalah karena kemaksiatan yang dia lakukan.
Apa yang menyebabkan orang-orang ditenggelamkan ke perut bumi,
atau di air, atau dihantam gunung?
Apa yang menyebabkan kaum Nabi Hud dihancurkan oleh angin
seolah-olah mayat mereka jadi bongkol pohon kurma?
Apa yang menyebabkan kaum Tsamud dibinasakan dengan suara yang
mengguntur hingga jantung mereka pecah?
Apa yang menyebabkan kampung tempat tinggal kaum Nabi Luth Allah
balikkan. Kemudian ia hujani dengan batu api?
Apa yang menyebabkan Firaun ditenggelamkan?
Apa yang menyebabkan Qarun, hartanya, dan pengikutnya dibenamkan?
Sebab dari semua itu adalah dosa dan maksiat yang mereka
lakukan. Allah subhanahu wa ta ala berfirman,
وَمَا
أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan
oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).” (QS:Asy-Syuura | Ayat: 30).
Maasyiral muslimin...
Tidak ada seorang pun yang makshum, terjaga dari dosa, kecuali
mereka yang dijaga oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan sebaik-baik manusia yang
berbuat dosa adalah yang bertaubat.
Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dari Anas bin
Malik radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullahﷺ bersabda,
كُلُّ
بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Semua anak cucu Adam pasti
berbuat salah dan sebaik-baik orang yang banyak berbuat salah adalah mereka
yang banyak bertaubat.”
Itulah kenapa Allah mewajibkan hambaNya untuk bertaubat. Allah
Ta’ala berfirman,
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan
taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At Tahrim: 8)
Dijelaskan oleh Ibnu Katsir rahimahullah bahwa makna taubat yang
tulus (taubatan nashuhah) sebagaimana kata para ulama adalah:
1. Menghentikan dosa yang
dilakukan saat itu juga.
2. Menyesali dosa yang telah
lalu.
3. Bertekad tidak melakukannya
lagi di masa akan datang.
4. Jika dosa tersebut berkaitan
dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya atau
mengembalikannya,” (Tafsir Al Qur’an Al
‘Azhim, 7: 323).
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا
أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH
KEDUA:
أَحْمَدُ
رَبِّي وَأَشْكُرُهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَنَا مُحَمَّدٌ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Maasyiral Muslimin Rakhimatulullah
Setiap manusia pasti berbuat dosa, dan setiap yang bernyawa pasti
akan mati. Oleh karena itu sebelum menutup khutbah kedua ini, saya berwasiat
kepada diri saya pribadi dan kepada para hadiri,
Bertaubatlah saat ini juga. Kembalilah kepada Allah dengan taubat
yang sebenarnya. Sungguh, Allah berfirman:
وَلَيْسَتِ
التَّوْبَةُ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِ ۚ حَتّٰۤى اِذَا حَضَرَ
اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ اِنِّيْ تُبْتُ الْــئٰنَ
“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang
mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di
antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat
sekarang”.” (QS:An-Nisaa | Ayat: 18).
إِنَّ
اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِر
Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama
nyawanya belum sampai ke tenggorokan.
إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
رَبَّنَا
اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا
تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ
رَّحِيمٌ
رَبِّنَا
اجْعَلْنَا مُقِيمَ الصَّلَاةَنَا وَمِنْ ذُرِّيَّتَنَا رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ
دُعَاءِ
اللهم
أهلك أعدآئنا وأعدآء المسلمين فى بلدنا إندونسيا من الكفار والمشركين والمنافقين
خصوصا لأهوك وأصحابه وشركآئه،
رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
وصلى
الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدّيْن.
وَآخِرُ
دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.