Sejarah

Kisah Pembunuhan Abu ‘Afak Sang Penista Agama

 
Pertanyaan: Siapakah Abu ‘Afak? Dan kenapa dia dibunuh?
 
Jawaban oleh Tim Fatwa IslamWeb, diketuai oleh Syekh Abdullah Faqih Asy-Syinqitti
Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Saya bersaksi bahwa tiada Ilah yang hak untuk diibadahi kecuali Allah, dan bahwa Muhammad ﷺ adalah hamba dan utusanNya.
 
Abu ‘Afak adalah seorang Yahudi yang biasa menghina Rasulullah ﷺ dengan puisi-puisinya dan menghasung manusia untuk menentang beliau ﷺ. Oleh karena itu, salah seorang sahabat, semoga Allah ridha kepadanya, yang bernama Salim bin Umair pergi menemui Abu ‘Afak dan membunuhnya.
 
Kisah ini diriwayatkan di dalam Uyuunul Atsar fi Funuunul Maghaazi was Syamaa’il was Siyaar:
 

“Maka terjadilah misi Salim bin Umair Al-Amri melawan Abu ‘Afak si Yahudi di bulan Syawal, di awal bulan ke-20 setelah Hijrah Nabi ﷺ. Abu ‘Afak adalah pria yang berasal dari Bani Amr bin Aur. Dia adalah seorang pria tua yang berusia 120 tahun. Dia adalah seorang Yahudi, dan memiliki kebiasaan menghasung manusia untuk melawan Rasulullah ﷺ. Dia juga terbiasa membuat puisi-puisi satir tentang Nabi Muhammad ﷺ. 

“Salim bin Umar, yang merupakan salah seorang sahabat yang mudah menangis dan yang ikut serta di dalam Perang Badar, berkata: “Saya bersumpah bahwa saya akan membunuh Abu ‘Afak atau mati dalam upaya membunuh orang tersebut.” 

“Dia menunggu satu kesempatan hingga tiba suatu malam yang panas yang membuat Abu ‘Afak tidur di halaman. Salim bin Umair mengetahui hal tersebut lalu pergi ke arahnya, kemudian menempatkan pedangnya tepat di atas levernya dan menekannya sampai tembus ke kasur (Abu ‘Afak). Musuh Allah ini menjerit dan beberapa pengikutnya lantas bergegas pergi menuju ke arahnya, membawanya masuk ke dalam rumah, dan menguburnya.”

 
Wallahu’alam bish shawwab.
 
Fatwa No: 339880
Tanggal: 15 Safar 1438 (15 November 2016)
Sumber: IslamWeb.Net
Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizul Quran At-Taqwa Sukoharjo)
 

BACA JUGA:  Perbedaan Umur Nabi Muhammad, Abu Bakar, Umar, dan Ustman

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button