Akhlak

Mausuatul Akhlak Dorar Saniyah: Akhlak Hikmah

Pembaca rahimakumullah, kita sering mendengar kata hikmah, tetapi mungkin sedikit yang tahu makna dari sifat atau akhlak hikmah. Nah, kali ini kita akan mempelajari salah satu akhlak mulia yang disebut dengan hikmah. Apa arti hikmah? Apa perintah hikmah dari Quran dan sunah? Apa penghalang bagi seseorang untuk memiliki sifat hikmah? Apa saja sarana yang bisa membuat seseorang memiliki akhlak hikmah? Teruskan membaca!

ARTI HIKMAH SECARA BAHASA

Pembaca rahimakumullah, secara bahasa, hikmah di dalam bahasa Arab berarti:

الحِكمةُ: مَعرِفةُ أفضلِ الأشياءِ بأفضلِ العُلومِ

Hikmah artinya mengetahui sesuatu yang paling utama dengan ilmu yang paling utama.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hikmah memiliki tiga makna, dengan makna nomor satu adalah “Kebijaksanaan.”

Di dalam bahasa Jawa, hikmah atau bijaksana artinya wicaksana, yang bermakna, “bisa nganggo budine kalawan bênêr atau bisa menggunakan moralnya dengan benar, (Kamus Bausastra).

ARTI HIKMAH SECARA ISTILAH

Secara istilah, arti dari sifat atau akhlak hikmah adalah:

فضيلةٌ تمنعُ صاحِبَها من الجَهلِ في القولِ والعَمَلِ

Sifat utama yg mencegah pemiliknya dari berlaku bodoh dalam perkataan dan perbuatan

وتصُدُّه عن سوءِ التَّصرُّفِ والمعاملةِ

Juga mencegahnya dari tingkah laku dan pergaulan yang buruk

وتحذِّرُه رذيلةَ الاندفاعِ والعَجَلةِ

Membuatnya waspada dari sifat terburu-buru menuruti hawa nafsu,

وتُعلِّمُه أن يَضَعَ كُلَّ شيءٍ في موضِعِه

Yang membimbingnya untuk menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

DALIL HIKMAH DARI QURAN

Hikmah adalah sifat atau akhlak yang disebut Allah sebagai karunia yang sangat besar. Allah berfirman:

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, dia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakal yang dapat mengambil pelajaran, (QS Al-Baqarah: 269).

BACA JUGA:  Sifat-Sifat Yahudi di dalam Quran, Sunah, dan Realita

Allah berfirman tentang Luqman yang diberi hikmah:

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Dan sesungguhnya telah Kami berikan sifat hikmah kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji,” (QS Luqman: 12).

DALIL DARI SUNAH

Akhlak atau sifat hikmah juga dianjurkan melalui lisan mulia Nabi Muhammad ﷺ. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhuma yang mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

لا حَسَدَ إلَّا في اثنتَينِ: رجلٌ آتاه اللَّهُ مالًا فسُلِّط على هَلَكتِه في الحَقِّ، ورجُلٌ آتاه اللَّهُ الحِكمةَ فهو يقضي بها ويُعَلِّمُها

Tidak boleh hasad kecuali kepada dua kelompok manusia; 1. Orang yg diberi Allah harta lalu dia gunakan hartanya itu untuk kebenaran, 2. Orang yang diberi Allah hikmah lalu dia mengamalkannya dan mengajarkannya, (Sahih Bukhari: 1409. Sahih Muslim: 816).

QUOTE TENTANG HIKMAH

Tentang akhlak hikmah, Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu berkata:

كونوا ربَّانيِّين حُكَماءَ فُقَهاءَ

Jadilah kalian hamba yang Rabbaniyun, memiliki sifat Hikmah, dan orang yang fakih, (Tafsir At-Tabari: 7313).

PENGHALANG DARI SIFAT HIKMAH

Ada beberapa hal yang membuat seseorang terhalang dari memiliki sifat hikmah:

التَّعجُّلُ في الأمورِ

1 – Terburu-buru dalam banyak hal

ضِيقُ الأفُقِ

2 – Pikiran sempit

فقدُ البصيرةِ الدَّالَّةِ على حقائِقِ الأمورِ

3 – Tidak punya wawasan yang menunjukkannya pada hakikat suatu perkara

عَدَمُ استشارةِ الصَّالحين وأهلِ الخِبرةِ

4 – Tidak konsultasi dengan orang² saleh dan berpengalaman

عَدَمُ الاستفادةِ من خبراتِ السَّابقين

5 – Tidak mengambil pelajaran dari pengalaman sebelumnya

الرُّكونُ إلى الدُّنيا، وهمُّ غَدٍ، وحُبُّ الفُضولِ، وحَسَدُ أخٍ

6 – 9 – Tergantung pada dunia, khawatir dengan masa depan, suka ingin tahu, dan hasad kepada saudara, (Ibrahim bin Khawas, dalam Hilyatul Auliya: 13/326).

CARA MELATIH SIFAT HIKMAH

Setelah mengetahui hal-hal yang bisa mencegah seseorang dari memiliki sifat hikmah, mari kita pelajari cara-cara melatih sifat bijaksana:

BACA JUGA:  Mencintai dan Membenci Karena Allah, Bukti Kesempurnaan Iman

التَّفقُّهُ في الدِّينِ

1 – Mempelajari ilmu agama

مجالَسةُ أهلِ العِلمِ والصَّلاحِ، والاختلاطُ بهم، والاستفادةُ منهم

2 – Berteman dengan orang berilmu atau ulama dan orang saleh, bergaul dengan mereka, dan mengambil ilmu dari mereka

العبادةُ الحقَّةُ للهِ سُبحانَه، والارتباطُ الوثيقُ به، والبعدُ عن المعاصي، وطردُ الهوى

3 – Beribadah kepada Allah dengan benar, mendekat dengan Allah, menjauh dari maksiat, serta melawan hawa nafsu

تحرِّي الحلالِ في مأكَلِه ومَشرَبِه ومَلبَسِه وشأنِه كُلِّه

4 – Mencari yang halal dalam makanan, minuman, pakaian, dan semua hal

كثرةُ التَّجارِبِ والاستفادةُ من مدرسةِ الحياةِ

5 – Memperbanyak pengalaman dan mengambil pelajaran dari madrasah kehidupan

ألَّا يعتَمِدَ المرءُ على رأي نفسِه، بل عليه أن يستشيرَ ذوي الخِبرةِ والتَّجربةِ من إخوانِه الصَّالحين

6 – Tidak bersandar pada pendapatnya sendiri, tetapi berkonsultasi dengan orang yang ahli dan berpengalaman dari kalangan orang-orang saleh

التَّحَلِّي بالصَّمتِ عمَّا لا فائدةَ فيه

7 – Diam terhadap sesuatu yang tidak ada faidahnya

 

RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, 25 April 2024

Irfan Nugroho (Sambil menunggu kakek yang akan operasi katarak. Semoga dimudahkan dan segera sehat. Aamiin).

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button