Oleh Ust Oemar Mita
Jangan remehkan
doa, karena ia adalah cara seorang hamba menitipkan harapan kepada Allah, Pengabul semua
permohonan, supaya menetes pertolongan dari Arsy-Nya.
Jangan remehkan
doa, karena doa adalah ibadah, setiap engkau meminta kepada-Nya maka akan mewujud
menjadi lembaran pahala yang berlimpah.
Jangan remehkan
doa, karena Allah sangat membenci kepada hamba yang tidak pernah meminta dalam
untaian doa kepada Allah.
Jangan remehkan
doa, karena doa mampu mengubah yang mustahil
menjadi mustajaabah.
Ketika Khalifah
Umar radhiyallahu’anhu sedang wukuf di Arafah, ia membaca doa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ شَهَادَةً فِي سَبِيلِكَ وَوَفَاةً بِبَلَدِ رَسُولِكَ
“Ya Allah aku
mohon mati syahid di jalanMu dan wafat di negeri RasulMu (Madinah),” (HR Malik: 878).
Sepulangnya
beliau dari menunaikan ibadah Haji beliau menceritakan soal doanya kepada salah
seorang sahabat di Madinah. Maka sahabat tersebut berkomentar:
“Wahai
Khalifah, jika engkau berharap mati syahid maka tidak mungkin di sini. Pergilah
keluar untuk berjihad, niscaya engkau bakal menemuinya.”
Dengan ringan
Umar radhiyallahu’anhu menjawab:
”Aku telah
mengajukannya kepada Allah. Terserah Allah.”
Keesokan paginya,
saat Umar radhiyallahu’anhu mengimami salat Subuh di masjid, tiba-tiba dalam kegelapan
waktu pagi itu seorang pengkhianat Majusi bernama Abu Lu’lu’ah menghunuskan
kerisnya ke tubuh mulia Sang Khalifah yang menyebabkan beliau mendapat tiga tusukan dalam dan
tubuhnya pun rubuh di samping mihrab.
Dan Umar bin Khattab pun mendapatkan
syahid di kota nabi yang ia cintai.
Jangan remehkan
doa karena ia pun mewujudkan keinginan seorang wanita anshor yang ingin
tertutupi aurat ketika kambuh
عَن عَطَاءُ بْنُ أَبِى رَبَاحٍ قَالَ قَالَ لِى ابْنُ
عَبَّاسٍ أَلاَ أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى . قَالَ
هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتِ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم –
فَقَالَتْ إِنِّى أُصْرَعُ ، وَإِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِى . قَالَ «
إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ
يُعَافِيَكِ » . فَقَالَتْ أَصْبِرُ . فَقَالَتْ إِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ
اللَّهَ أَنْ لاَ أَتَكَشَّفَ ، فَدَعَا لَهَا
Dari ‘Atho’ bin
Abi Robaah, ia berkata bahwa Ibnu ‘Abbas berkata padanya, “Maukah
kutunjukkan wanita yang termasuk penduduk surga?” ‘Atho menjawab, “Iya
mau.” Ibnu ‘Abbas berkata, “Wanita yang berkulit hitam ini, ia pernah
mendatangi Nabi ﷺ, lantas ia pun berkata, “Aku menderita penyakit ayan dan auratku sering terbuka karenanya.
Berdo’alah pada Allah untukku.”
Nabi ﷺ pun bersabda, “Jika mau sabar, bagimu surga. Jika engkau mau, aku
akan berdo’a pada Allah supaya menyembuhkanmu.” Wanita itu pun berkata, “Aku
memilih bersabar.” Lalu ia berkata pula, “Auratku biasa tersingkap (kala
aku terkena ayan). Berdo’alah pada Allah supaya auratku tidak terbuka.”
Nabi ﷺ pun berdoa pada Allah untuk wanita tersebut,” (HR. Bukhari: 5652 dan Muslim: 2576)
Sungguh...Doa
itu dahsyat
Sumber: Telegram.me/Oemita_Syameela