Fiqih

Minhajul Muslim: Fikih Salat Jamaah dan Imamah

Pembaca rahimakumullah, kita lanjutkan pelajaran tentang ringkasan fikih Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, kali ini tentang salat jamaah dan imamah. Teruskan membaca!

HUKUM SALAT JAMAAH

Tentang hukum salat jamaah, Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

صلاةُ الجماعةِ سنَّةٌ واجِبةٌ فِي حَقِّ كلِّ مُؤمِنٍ لَمْ يَمْنَعْهُ عُذرٌ منْ حُضُورهَا

Salat jamaah hukumnya sunah wajibah (sunah muakadah) bagi orang beriman laki-laki yang tidak terhalang uzur untuk menghadirinya.

JUMLAH MINIMAL SALAT JAMAAH

Tentang jumlah minimal peserta salat jamaah, Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

أقلُّ صلاةِ الجماعةِ اَثْنَانِ: الإمامُ وآخَرُ معهُ، وكلَّمَا كَثُرَ العَدَدُ كانَ أحبَّ إلَى اللّهِ تعالَى

Jumlah minimal peserta salat jamaah adalah dua, yaitu imam dan satu orang lain yang bersamanya. Semakin banyak jumlah pesertanya, semakin dicintai oleh Allah ta’ala.

KEHADIRAN WANITA DI SALAT JAMAAH

Tentang kehadiran wanita di salat jamaah, Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

وللنساءِ أنْ يَشْهَدْنَ صلاةَ الجماعةِ فِي المساجدِ إنْ أُمِنَتِ الفتنةُ ولم يخشَ أذىً  و غيرَ مُتَطَيِّبَات

Bagi wanita, boleh menghadiri salat jamaah di masjid apabila:

– dia aman dari fitnah

– tidak khawatir diganggu, dan

– tidak memakai parfum.

SYARAT IMAM SALAT JAMAAH

Tentang syarat imam di dalam salat jamaah, Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi rahimahullah berkata:

ذَكَرًا

– Laki-laki

عَدِلًا

– Adil

ولَا تَصِحُ إمامة الفاسقِ المَعْرُوفِ بِالفُسْقِ

– Tidak dikenal sebagai orang fasik

فَقِيْهًا

– Paham fikih

ولَا إمامةُ الأمِّي الجاهلِ

– Tidak buta huruf atau bodoh

إمامةِ المرأةِ فهوَ مُقَيَّدٌ بأهلِ بيتهَا مِنْ نساءٍ وأولادٍ

– Perempuan, untuk sesama perempuan dan anak kecil laki-laki di rumahnya

الأولَى بالإمامةِ

PRIORITAS UNTUK MENJADI IMAM

Siapa yang mendapat prioritas untuk menjadi imam jika semua syarat di atas terpenuhi? Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

أَقْرَؤُهُمْ لكتابِ اللّهِ تعالَى

1 – Paling fasih/banyak hafalannya

أَفْقَهُهُم في دينِ اللّهِ

2 – Paling paham soal agama

الأَكْثَرُ تقوَى

3 – Paling bertakwa

الأَكْبَرُ سِنًا

4 – Paling tua

سلطانًا أوْ صاحبَ المنزلِ

5 – Penguasa atau tuan rumah.

BACA JUGA:  Di antara Hukum-hukum Salat Idul Fitri dan Idul Adha

FIKIH SEPUTAR IMAM

Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan imamah di dalam salat berjamaah:

إمامةُ الصبيّ

Bolehkah anak kecil menjadi imam?

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

تصحُّ إمامةُ الصَّبي فِي النَّافلةِ دونَ الفريضةِ، إذِ المُفْتَرِضُ لَا يصلِّي وراءَ المُتَنَفِلُِّ

Anak kecil sah menjadi imam di dalam salat nafilah, bukan salat fardu, karena orang yang salat fardu tidak salat di belakang imam yang salat sunah.

إمامةُ المرأةِ

Bolehkah wanita menjadi imam?

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

تصح إمامةُ المرأةِ للنِّساءِ، وتَقَفُ وسَطَهُنَّ

Perempuan boleh menjadi imam bagi sesama perempuan lainnya dengan cara berdiri di tengah-tengah shaf.

إمامةُ الأعمَى

Bolehkah orang buta menjadi imam?

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

تَصِحُّ إمامةُ الأَعْمَى؛ إذْ قَدِ اِسْتَخْلَفَ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – ابنَ أمِّ مكتوم علَى المدينةِ مرتيِن

Orang buta atau tunanetra boleh menjadi imam karena Nabi ﷺ pernah dua kali menjadikan Ibnu Umi Maktum sebagai imam salat pengganti beliau di Madinah, padahal beliau seorang yang buta.

إمامةُ المَفْضُوْلِ

Bolehkah orang yang kurang prioritas menjadi imam?

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

تصحُّ إمامةُ المفضولِ معَ وُجُودِ منْ هوَ أفضلُ منهُ، إذْ صلَّى رسولُ اللّهِ – صلى الله عليه وسلم – وراءَ أبِي بكر، ووراءَ عبدِ الرَّحمنِ بنِ عوفٍ، وهوَ – صلى الله عليه وسلم – أفضلُ منهمَا ومنْ سائرِ الخَلْقِ

Orang yang dipersilakan menjadi imam boleh menjadi imam meskipun ada orang yang lebih utama darinya, karena Nabi ﷺ pernah salat di belakang Abu Bakar dan Abdurrahman bin Auf, padahal beliau lebih utama daripada keduanya dan semua orang.

إمامةُ المُتَيَمِّمِ

Bolehkah orang yg wudu salat di belakang imam yang tayamum?

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

تصح إمامةُ المتيممُ بالمُتَوَضِّئِ

Orang yang bertayamum boleh menjadi imam bagi makmum yang berwudu.

إمامةُ المسافرِ

Bolehkah orang mukim salat di belakang imam yang musafir?

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

تصح إمامةُ المسافرِ، غيرَ أنَّهُ علَى المقيمِ إذَا صلَّى وراءَ المسافرِ أنْ يُتِمَّ صلاتهُ بعدَ الإمامِ

Musafir (yang meng-qashar salat) boleh menjadi imam (bagi orang mukim), tetapi orang yang mukim wajib melengkapi rekaat mereka setelah imam selesai.

وإنْ صلَّى مسافرٌ وراءَ مقيمٍ أَتَمَّ معهُ

Jika musafir menjadi makmum di belakang orang yang mukim, dia wajib salat bersama imam secara lengkap (tidak meng-qashar).

وقوفُ المأمومِ معَ الإمامِ

Bagaimana posisi makmum dan imam?

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

إذَا أمَّ الرَّجلَ آخرُ وقفَ عنْ جَنْبِهِ الأَيْمَنِِ، وكذَا المرأةُ

Jika salat jamaah terdiri dari 1 imam dan 1 makmum, makmum berdiri persis di sebelah kanan imam. Ini juga berlaku untuk putri dengan jumlah yang sama.

ومنْ أمَّ اِثْنَيْنِ فأكثرَ وقفوا وراءهُ

Jika salat jamaah terdiri dari 1 imam dan 2 makmum atau lebih, makmum berdiri di belakang imam.

وإنِ اجتمعَ رجالٌ ونساءٌ وقفَ الرجالُ خلفَ الإمامِ ووقفَ النساءُ وراءهم

Jika salat jamaah terdiri dari 1 imam dan makmumnya ada banyak, laki-laki dan perempuan, maka makmum laki-laki berdiri di belakang imam, sedang makmum perempuan di belakang makmum laki-laki.

وإنْ كانَ رجلٌ وامرأةٌ وقف الرَجلُ ولو صبيًّا مميزًا إلَى جنبِ الإمامِ، ووقفتِ المرأةُ خلفهمَا

Jika salat jamaah terdiri dari 1 imam, 1 makmum laki-laki (meskipun anak kecil), dan 1 makmum perempuan, maka makmum laki-laki di samping kanan imam, sedang makmum perempuan di belakang keduanya.

سترةُ الإمامِ سترةٌ لمنْ خلفهُ

Sutrah Imam adalah Sutrah Makmum

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

إذَا صلَّى الإمامُ إلَى سترةٍ لم يحتجِ المأمومُ إلَى سترة أخرَى

Jika imam salat menghadap sutrah (pembatas), makmum tidak membutuhkan sutrah lagi.

وجوبُ متابعةِ الإمامِ

Kewajiban mengikuti imam

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

يجبُ علَى المأمومِ أنْ يُتَابَعَ إمامهُ، ويَحْرُمُ عليهِ أنْ يَسْبِقَهُ، ويُكْرَهُ لهُ أنْ يُسَاوِيَهُ

Makmum wajib mengikuti gerakan setelah imam. Haram mendahului imam. Makruh bergerak bersama imam.

استخلافُ الإمامِ المأمومَ لعذرٍ

Mengangkat pengganti imam karena uzur

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

إذَا تذكَّرَ الإمامُ أثناءَ صلاتهِ أنهُ محدثٌ، أوْ طرأَ لهُ الحدثُ، أوْ رعفَ، أوْ نابهُ شيءٌ لم يستطعْ الاستمرارَ معهُ فِي الصَّلاةِ، لهُ أنْ يَسْتَخْلِفَ ممن وراءهُ منَ المأمومينَ منْ يتمُّ بهم صلاتهم وينصرفَ

Jika imam teringat bahwa dirinya berhadas, atau tiba-tiba berhadas, mimisan, atau mengalami sesuatu yang menghalanginya dari melanjutkan salat, dia boleh mengangkat imam baru di antara para makmum guna menyempurnakan salat kemudian pergi.

تخفيفُ الإمامِ الصَّلاةَ

Anjuran meringankan salat

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

يستحبُّ للإمامِ أنْ لَا يطلَ الصَّلاةَ إلاَّ قراءةَ الركعةِ الأولَى، إذَا كانَ يرجُو أنْ يدركهَا منْ تخلَّفَ منَ الجماعةِ

Dianjurkan supaya imam tidak memanjangkan salatnya, kecuali di rekaat pertama dengan harapan supaya jumaah yang terlambat mendapat rekaat pertama.

كراهيةُ إمامةِ منْ تكرههُ الجماعةُ

Orang yang dibenci jamaah, makruh menjadi imam

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

يُكرهُ للرجلِ أنْ يؤمَّ أناسًا هم لهُ كارهونَ، إذَا كانتْ كراهتهم لهُ بسبب ديني

Hukumnya makruh bagi seseorang untuk menjadi imam bagi jamaah yang tidak menyukai dirinya, apabila kebencian itu didasari alasan agama.

منْ يلي الإمامَ

Siapa yang tepat di belakang imam?

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

يستحبُّ أنْ يليَ الإمامَ أهلُ العلمِ والفضلِ

Sangat dianjurkan agar posisi di belakang imam ditempati oleh orang yang berilmu dan mulia.

تسويةُ الصفوفِ

Merapikan barisan

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata:

يسنُّ للإمامِ والمأمومينَ تسويةُ الصُّفوفِ وتقويمهَا حتَى تستقيمَ؛ إذْ كانَ الرسولُ يقبلُ علَى الناسِ ويقولُ: “تراصُّوا واعتدلُوا”

Disunahkan supaya imam dan makmum merapatkan dan meluruskan barisan atau shaf karena dahulu Rasulullah ﷺ menghadap ke arah jamaah lalu bersabda, “Rapatkan dan luruskanlah.”

BACA JUGA:  Di antara Hukum-hukum Salat Idul Fitri dan Idul Adha

PENUTUP

Demikian pelajaran singkat kita dari kitab Minhajul Muslim tentang salat jamaah dan imamah. Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum

Karangasem, 24 April 2024

Irfan Nugroho (Pengajar di PPTQ At-Taqwa Nguter dan PP Bani Saimo Bulu).

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button