Berikut adalah beberapa istilah dalam ilmu hadis atau pelajaran hadis
yang wajib diketahui oleh segenap dai, ataupun sekedar tahu untuk masyarakat
awam. Istilah-istilah ini kami kutip dari kitab Sahih At-Targhib Wa At-Tarhib
karya Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani Rahimahullah.
Al-'Adalah
Potensi (baik)
yang dapat membawa pemiliknya kepada takwa, dan (menyebabkannya mampu)
menghindari hal-hal tercela dan segala hal yang dapat merusak nama baik dalam pandangan
orang banyak. Predikat ini dapat diraih seseorang dengan syaratsyarat: Islam, baligh, berakal
sehat, takwa, dan meninggalkan hal-hal yang merusak nama baik.
Dalam definisi
lain, rawi yang adil ialah: yang meninggalkan dosa-dosa besar dan tidak terus-menerus
melakukan dosa-dosa kecil.
Al-Jarh (at-Tajrih)
Celaan yang
dialamatkan pada rawi hadits
yang dapat mengganggu (atau bahkan menghilangkan) bobot predikat
"al-'adalah" dan
"hafalan yang bagus", dari dirinya.
Al-Jarh wa
at-Ta'dil
Pernyataan
adanya cela dan cacat, dan pernyataan adanya "al-1 adalah" dan "hafalan yang bagus" pada
seorang rawi hadits.
Al-Mutaba'ah
Hadits yang para
rawinya ikut serta meriwayatkannya bersama para rawi suatu hadits gharib, dari segi
lafazh dan makna, atau makna
saja; dari seorang sahabat yang sama.
Ashhab as-Sunan
Para ulama
penyusun kitab-kitab "Sunan" yaitu: Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Ibnu Majah.
Ash-Shahihain
Dua kitab shahih
yaitu: Shahih al-Bukhari dan
Shahih Muslim.
Asy-Syaikhain
Imam al-Bukhari dan
Imam Muslim.
At-Ta'dil
Pernyataan
adanya "al-'Adalah" pada diri seorang rawi hadits.
Hadits Ahad
Hadits yang
sanadnya tidak mencapai derajat mutawatir.
Hadits Dha
'if
Hadits yang
tidak memenuhi syarat hadits
hasan, dengan hilangnya salah satu syaratsyaratnya.
Hadits Hasan
Hadits yang
sanadnya bersambung, yang diriwayatkan oleh rawi yang 'adil dan memiliki hafalan yang
sedang-sedang saja (khafif adh-Dhabt) dari rawi yang
semisalnya sampai akhir sanadnya, serta tidak syadz dan tidak pula memiliki Illat.
Hadits
Masyhur
Hadits yang
diriwayatkan oleh tiga orang
rawi atau lebih dalam setiap tabaaah, tetapi belum mencapai
derajat mutawatir.
Hadits Matruk
Hadits yang di
dalam sanadnya terdapat rawi yang tertuduh sebagai pendusta.
Hadits
Maudhu'
Hadits dusta,
palsu dan dibuat-buat yang
dinisbahkan kepada Rasulullah
Hadits Munkar
Hadits yang
diriwayatkan oleh seorang rawi yang dha'if (lemah) dan bertentangan dengan riwayat rawi yang
tsiqah (kredibel).
Hadits
Mutawatir
Hadits yang
diriwayatkan oleh banyak orang rawi dalam setiap tabaaah, sehingga mustahil mereka semua
sepakat untuk berdusta.
Hadits Shahih
Hadits yang
sanadnya bersambung, yang diriwayatkan oleh rawi yang 'adil dan memiliki tamani adh-Dhabt (hafalan
yang hebat) dari rawi yang semisalnya sampai akhir sanadnya, serta tidak syadz dan
tidak pula memiliki Illat.
Ihalah
Isyarat yang
diberikan seorang muallif, berupa tempat yang perlu dirujuk berkaitan dengan hadits
atau masalah bersangkutan.
Illat
Sebab yang samar
yang terdapat di dalam hadits yang dapat merusak keshahihannya.
Inqitha’
Terputusnya
rangkaian sanad. Dalam sanadnya terdapat inqitha’, artinya: dalam sanad itu ada rangkaian yang
terputus.
Jahalah
Tidak diketahui
secara pasti, yang berkaitan
dengan identitas dan jati diri seorang rawi.
Layyin
Lemah.
Lidzatihi
Pada dirinya
(karena faktor internal). Misalnya: Shahih Lidzatihi, ialah, hadits yang shahih berdasarkan
persyaratan shahih yang ada di dalamnya, tanpa membutuhkan penguat atau faktor eksternal.
Lighairihi
Karena didukung
yang lain (karena faktor eksternal). Misalnya: Shahih Lighairihi ialah, hadits yang hakikatnya
adalah hasan, dan karena didukung oleh hadits hasan yang lain, maka dia menjadi shahih
lighairihi.
Majhul
Rawi yang tidak
diriwayatkan darinya kecuali
oleh seorang saja.
Majhul
al-'Adalah
Tidak diketahui
kredibelitasnya.
Majhul al-'Ain
Tidak diketahui
identitasnya.
Majhul al-Hal
Tidak diketahui
jati dirinya.
Maqthu'
Riwayat yang
disandarkan kepada tabi'in atau setelannya, berupa ucapan atau perbuatan, baik sanadnya
bersambung atau tidak bersambung.
Marfu'
Yang disandarkan
kepada Nabi M baik ucapan,
perbuatan, persetujuan (taqrir), atau sifat; baik sanadnya
bersambung atau terputus.
Mauquf
(Riwayat) yang
disandarkan kepada sahabat,
baik perbuatan, ucapan atau taarir. Atau, riwayat yang sanadnya
hanya sampai kepada sahabat, dan tidak sampai kepada Nabi ﷺ baik sanadnya bersambung
ataupun terputus.
Mu 'allaq
(Hadits) yang
sanadnya terbuang dari awal,
satu orang rawi atau lebih secara berturutturut, bahkan sekalipun
terbuang semuanya.
Mubham
Rawi yang tidak
diketahui nama (identitas)nya.
Mudallis
Rawi yang
melakukan tadlis.
Mu’dhal
Hadits yang di
tengah sanadnya ada dua orang rawi atau lebih terbuang secara berturut-turut.
Munqathi’
Hadits yang di
tengah sanadnya ada rawi yang terbuang, satu orang atau lebih, secara tidak berurutan.
Mursal
(Hadits) yang
sanadnya terbuang dari akhir
sanadnya, sebelum tabi'in. Gambarannya, adalah
apabila seorang tabi' in mengatakan, "Rasulullah ﷺ bersabda, ..." atau
"Adalah Rasulullah ﷺ
melakukan ini dan itu
Nakarah
Makna hadits
yang bertentangan dengan makna riwayat yang lebih kuat. Bila dikatakan, "Dalam hadits
tersebut terdapat nakarah" artinya, di dalamnya terdapat penggalan kalimat atau kata yang
maknanya bertentangan dengan riwayat yang shahih.
Syadz
Apa yang
diriwayatkan oleh seorang rawi yang pada hakikatnya kredibel, tetapi riwayatnya tersebut
bertentangan dengan riwayat
rawi yang lebih utama dan lebih kredibel dari dirinya.
Syahid
Hadits yang para
rawinya ikut serta meriwayatkannya bersama para rawi suatu hadits, dari segi lafazh
dan makna, atau makna saja;
dari sahabat yang berbeda.
Tadh’if
Pernyataan bahwa
hadits atau rawi bersangkutan
adalah dha 'if (lemah).
Tadlis
Menyembunyikan
cela (cacat) yang terdapat
di dalam sanad hadits, dan membaguskannya secara zhahir.
Tahqiq
Penelitian
ilmiah secara seksama tentang suatu hadits, sehingga mencapai kebenaran yang paling
tepat.
Tahsin
Pernyataan bahwa
hadits bersangkutan adalah
hasan.
Takhrij
Mengeluarkan
suatu hadits dari sumber-sumbernya, berikut memberikan hukum atasnya; shahih atau dhaif.
Ta’liq
Komentar, atau
penjelasan terhadap suatu potongan kalimat, atau derajat hadits dan sebagainya yang biasanya
berbentuk cacatan kaki.
Targhib
Anjuran, atau
dorongan, atau balasan baik.
Tarhib
Ancaman, atau
balasan buruk.
Tashhih
Pernyataan
shahih
Tsiqah
Kredibel, di
mana pada dirinya terkumpul
sifat al-'Adalah dan adh-Dhabt (hafalan yang bagus).
REFERENSI
DAFTAR ISTILAH :
1. Taisir
Mushthalah al-Hadits, Dr. Mahmud ath-Thahhan.
2. Manhaj
an-Naqd Fi Ulum al-Hadits,
3. Taujih
al-Qarf Ila al-Qawa'id Wa al-Fawa"id al-Ushuliyah Wa al Haditsiyah Wa
al-lsnadiyah Fi Fath al-Bari, al-Hafizh Tsanallah az- Zahidi.
4. Program CD
Harf Mausu 'ah al-Hadits asy-Syarif: (Ar-Rajihi).