Khutbah

Khutbah Jumat: Jangan Tinggalkan Salat

Ini adalah naskah mentah khutbah Jumat dengan tema Jangan Tinggalkan Salat. Baarakallahu fiikum

KHUTBAH 1

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Masjid kembali sepi setelah Ramadan berlalu. Maka kami wasiatkan kepada diri sendiri dan juga seluruh jamaah yang hadir, “Jangan tinggalkan salat.”

اِعْلَمُوْا أَنْ تَارِكُ الصَّلَاة تُوْعَدُهُ اللهُ بِثَلَاثِ أَوْدِيَةِ فِيْ جَهَنَّمِ، أَحَدُهُمَا يُسَمَّى اَلْغَيَّ، وَالثَّانِيَ يُسَمَّى اَلْوَيْلُ، وَالثَّالِثُ يُسَمَّى سَقَرْ

Ketahuilah bahwa Allah mengancam orang yang meninggalkan salat dengan tiga jurang di dalam neraka. Jurang neraka yang pertama disebut Gayya, kemudian yang kedua Saqar, lalu yang ketiga Wail.

Lembah neraka pertama untuk orang yang meremehkan salat adalah lembah neraka bernama Gayya. Allah ta’ala berfirman:

فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ ۖ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

Maka datanglah sesudah mereka, generasi yang buruk, yang meremehkan urusan salat dan hidup semaunya sendiri (menuruti hawa nafsu), maka mereka kelak akan dimasukkan ke dalam lembah neraka bernama Gayya, (QS Maryam: 59).

Kemudian, lembah nereka kedua untuk orang yang meninggalkan salat adalah lembah neraka bernama Saqar. Allah mengisahkan obrolan penghuni surga dengan penghuni lembah neraka Saqar:

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ

Apa yang menyebabkan kalian masuk lembah Saqar di neraka itu?

قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ

Penghuni jurang Saqar di neraka berkata, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat,” (QS Al-Mudatsir: 42-43).

BACA JUGA:  Khutbah Jumat Meninggalkan Shalat Wajib

Lalu, lembah neraka ketiga untuk orang yang menyepelekan salat adalah lembah neraka bernama Wail. Lembah Wail ini unik, karena akan dihuni oleh orang yang melakukan salat. Perhatikan firman Allah:

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ

Maka orang yang salat pun berpotensi masuk ke dalam suatu lembah di dalam neraka yang bernama lembah Wail, (QS Al-Maun: 4).

Kok bisa orang yang salat masuk neraka? Perhatikan firman Allah selanjutnya:

الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

Yaitu orang-orang yang lalai dari salatnya? (QS Al-Maun: 5)

Apa arti lalai dari salat di dalam ayat ini? Kata Imam Al-Qurtubi:

هُوَ الْمُصَلِّيَ الَّذِي إِنْ صَلَّى لَمْ يَرْجُ لَهَا ثَوَابًا، وَإِنْ تَرَكَهَا لَمْ يَخْشَ عَلَيْهَا عِقَابًا

Dia adalah orang munafik yang salat, yang kalau dia salat, dia tidak ingin mendapat pahala. Dan jika dia tidak salat, dia tidak takut kalau akan disiksa, (Tafsir Al-Qurtubi)

Itulah mengapa Allah berfirman di ayat selanjutnya:

الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ

Yaitu orang-orang yang riya’, ingin dilihat (ketika salat, atau ketika melakukan amal ibadah lainnya), (QS Al-Maun: 6).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah… Jangan tinggalkan salat, karena

تَرْكُ الصَّلَاة مِنْ أَسْبَابِ الْخُسْرَان فِيْ الدُّنْيَا

Meninggalkan salat adalah salah satu sebab kerugian di dunia dan di akhirat. Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi, (QS Al-Munafiqun: 9).

Para ahli tafsir mengatakan bahwa “mengingat Allah” di dalam ayat ini adalah salat.

Maka, siapa saja yang pekerjaannya, jual-belinya, rapat atau meeting-nya, atau anak-anaknya membuat dia meremehkan salat, atau menunda-nunda salat, apalagi meninggalkan salat, maka dia adalah orang yang rugi di dunia dan di akhirat.

Dan yang terakhir, ma’asyiral muslimin rahimakumullah… Jangan tinggalkan salat, karena

تَرْكُ صَّلَاةِ الْعَصْرَ يُحْبِطُ الْعَمَل

Meninggalkan salat Asar akan membatalkan amal.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Buraidah bahaa Nabi ﷺ bersabda:

مَن تَرَكَ صَلَاةَ العَصْرِ فقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ

Siapa saja yang sengaja tidak salat Ashar karena mengingkari kewajiban salat Ashar dan meyakini bahwa salat Ashar tidak wajib, maka amal ibadah lainnya menjadi batal, (Sahih Bukhari: 553).

BACA JUGA:  Khutbah Jumat: Keistimewaan Salat Subuh

Ma’asyiral muslimin, rahimakumullah…

Jangan tinggalkan salat, dan usahakan agar istri dan anak-anak kita, serta orang-orang yang berada di bawah kita, seperti anak buah atau karyawan kita menjaga salat wajib lima waktu setiap hari. Allah ta’ala berfirman:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

Wahai pemimpin keluarga (atau pemimpin secara umum), perintahkan keluargamu (juga orang-orang yang berada di bawah kepemimpinanmu) untuk mendirikan salat lima waktu setiap hari, upayakan supaya mereka tidak meninggalkan salat lima waktu, dan ajari mereka tata cara dan adab-adab salat, serta bersabarlah dalam mendirikan salat lima waktu hingga kematian mendatangi kalian. Allah tidak meminta harta-harta kalian, justru Allah-lah yang memberi rezeki kepada kalian. Ingat, happy ending atau husnul khatimah itu hanya untuk orang yang bertakwa, (QS Taha: 132).

بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِي اللهُ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، وَأَقُوْلُ هَذَا القَوْلَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

KHUTBAH 2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ. أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِالْيَهُودِ وَمَنْ وَالاهُمْ اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِالْيَهُودِ وَمَنْ وَالاهُمْ اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِالْيَهُودِ وَمَنْ وَالاهُمْ اللَّهُمَّ أَحْصِهِمْ عَدَداً، وَاقْتُلْهُمْ بَدَداً، وَلاَ تُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَداً اَللَّهُمَّ انْصُرِإِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ والْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْنَ اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Wallahua’lam

Karangasem, 2 Mei 2024
Irfan Nugroho (Menerjemah, meringkas, dan menyesuaikan khutbah ini dari kitab Syaikh Khalid Mahmud Al-Juhani yang berjudul Tuhfatul Abrar fi Khutbatil Qasar)

BACA JUGA:  3 Kunci Kebahagiaan: Syukur, Sabar, dan Istighfar

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button