Uncategorized

Kesaksian Masyarakat tentang Kesesatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)

Foto: MerdekaCom

Topik pembahasan tentang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kembali mencuat hebat di awal tahun 2016 ini, setelah redaksi MukminunCom pernah menulis ulang sebuah berita di tahun 2012.

Banyak di antara pembaca MukminunCom yang menyebutkan kesaksian mereka tentang kesesatan Gerakan Fajar Nusantara, dan berikut adalah kumpulannya:

“Saya menilai dari wajah mereka itu sebenarnya bukan dari Islam. Coba saja KTP, Kartu keluarga mereka dicek, pasti mereka orang nonmuslim.

Ini gerakan pemurtadan dengan jalan menyesatkan akidah Islam menjadi akidah yang sesat karena mereka tidak mampu memurtadkan orang Islam. Target mereka adalah menghancurkan akidah (umat Islam) dari dalam.

Selayaknyan mereka itu bukan hanya dibubarkan, tetapi dipidanakan. Tolong dibuat rumusan agar orang-orang tersebut kapok dengan cara dipenjara (kalau mereka melakukan lagi ya pidanakan lagi).

Mari sama-sama gaungkan mereka adalah bagian dari TERORIS (Teroris Akidah). Harus dibuat undang-undangnya. Percuma SKB 2 Menteri kalau tidak ada hukuman pidananya. Makanya mereka merasa aman-aman saja dan makin brutal nanti.”
G, Jakarta Selatan.

“Saya pernah bersimpati dengan aksi sosialnya. Begitu saya sering disirami pengajaran Islam dan belum tuntas apa misinya, saya diajak bergabung dan menandatangani bukti formulir keanggotaan, tetapi saya menolak karena saya masih ragu.

“Kemudian, mereka tetap tidak berhenti di situ, mereka hendak membaiat saya dan isi baiatnya adalah tidak berkhianat kepada GAFATAR dengan janji saya yang penasaran akan sesuatu keilmuan yang dirahasiakan akan dibongkar setelah saya dibaiat.

“Dengan syahadatain (versi) mereka, mereka mulai membongkar kerasulan sesudah Muhammad , nauzubillah.

“Spontan saya terpaksa harus berhenti di situ dan keluar dari GAFATAR. Mereka berbahaya. Mereka menafsirkan Alquran menurut versi Gafatar yang sangat melenceng dari Islam dan pengajaran Rasulullah Muhammad .
Saya mulai tertarik dua tahun yang lalu (2012) hingga terakhir mereka terus mendoktrin saya dengan penyesatan bahwa ada Rasul yg diutus dari Nusantara yang bernama Ahmad Musodek laknatullah.”
N, Makassar

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button